Games Akan Mengadopsi Blockchain Pada Tahun 2022 Melalui Model Esports dan P2E. Dahulu, menghasilkan uang melalui game hanya dapat dilakukan dengan mengunggah video game secara online, streaming konten game, dan bermain secara kompetitif melalui esports. Namun pada tahun 2021, banyak yang menyadari bahwa melalui blockchain, gamer dapat memperoleh uang hanya dengan bermain.
Tren ini dapat berlanjut pada tahun 2022 karena model bisnis play-to-earn (P2E) menjadi lebih berkembang dan adopsi blockchain dalam esports menjadi lebih umum. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan wawasan game Newzoo, perusahaan memperkirakan bahwa model P2E akan menjadi lebih layak pada tahun 2022 karena perusahaan game mencoba mengadopsi blockchain.
Selain itu, kebutuhan untuk mendiversifikasi aliran pendapatan dapat menyebabkan organisasi esports beralih ke mekanisme pendapatan berbasis blockchain dengan memanfaatkan token yang tidak dapat dipertukarkan. Karena itu, model bisnis esports baru yang melibatkan teknologi blockchain mulai muncul dan akan lebih berkembang pada tahun 2022, menurut Newzoo.
Selain itu, laporan tersebut menunjukkan bahwa game terkait metaverse juga dapat menjadi lebih umum karena pemain yang lebih muda terus sering memainkan game "proto-metaverse" yang ada, seperti Roblox, Fortnite, dan Minecraft.
Saat ini, Axie Infinity yang terinspirasi dari Pokemon terus berada di puncak ekosistem game blockchain. Namun, para ahli Cryptoslot mencatat bahwa game seperti DeFi Kingdoms, Crabada, atau Yield Hunt berpotensi menggantikan Axie Infinity dan mengambil posisi teratas dalam industri game blockchain.
Sementara itu, selain bermain game, komunitas game blockchain juga telah mengambil langkah untuk memberikan kembali kepada mereka yang membutuhkan dengan menyumbang untuk tujuan amal. Kembali pada tahun 2021, komunitas mengumpulkan $ 1,4 juta untuk membantu korban bencana.
Informasi Crypto Indonesia Lainnya